1. Apakah asam lambung/gerd bisa menyebabkan bab berdarah?
Secara langsung, asam lambung atau GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) tidak menyebabkan BAB berdarah. Namun, dalam kasus tertentu, asam lambung yang tidak terkontrol dapat memicu komplikasi yang berujung pada perdarahan saluran pencernaan, yang kemudian bisa terlihat sebagai darah pada BAB.
2. Apakah BAB berdarah selalu berbahaya?
Tidak selalu. Bisa disebabkan oleh hal ringan seperti wasir atau fisura ani. Namun, jika darah muncul terus-menerus atau disertai gejala lain (lemas, nyeri perut, feses hitam), bisa menjadi tanda penyakit serius seperti radang usus atau kanker.
3. Apa penyebab paling umum dari BAB berdarah?
Wasir (ambeien) dan fisura ani (luka di anus) adalah penyebab paling umum. Namun, penyebab lainnya bisa termasuk tukak lambung, infeksi usus, polip, divertikulitis, hingga kanker usus besar.
4. Bagaimana cara membedakan darah dari wasir dan dari penyakit serius?
Darah dari wasir biasanya berwarna merah terang dan terlihat di permukaan feses atau tisu. Sementara itu, darah dari saluran cerna bagian atas biasanya membuat feses berwarna hitam pekat (melena).
5. Kapan saya harus ke dokter jika mengalami BAB berdarah?
Jika Darah keluar berulang atau dalam jumlah banyak disertai nyeri perut hebat, penurunan berat badan, atau pusing Feses hitam dan berbau sangat menyengat
Anda berusia > 40 tahun dan belum pernah diperiksa saluran cerna
6. Apakah makanan bisa memicu BAB berdarah?
Ya. Makanan pedas, kurang serat, atau terlalu keras dicerna bisa memicu sembelit, sehingga memperbesar risiko wasir atau fisura ani yang menyebabkan BAB berdarah.
7. Apakah BAB berdarah bisa sembuh tanpa obat?
Untuk kasus ringan seperti wasir ringan atau fisura ani, perubahan pola makan, cukup minum air, dan menjaga kebersihan anus bisa membantu penyembuhan alami. Namun, jika gejala menetap, tetap perlu pemeriksaan medis.